PERTI ASIA BUSSINESS PRACTICE 4
PERGURUAN TINGGI ASIA BUSSINESS PRACTICE 4
AKTIVITAS UTAMA DAN 4 FUNGSI BISNIS
MANUFAKTUR, RETAIL, JASA.
Perguruan tinggi
asia adalah salah satu perguruan tinggi yang menerapkan mata kuliah baru yaitu
bussines practice. Bussiness practice ini memberikan pembelajaran yang langsung
terjun ke dunia kerja sebagai bekal mahasiswa/i asia nantinya.
Pada
pembelajaran bussines practice 4 ini mahasiswa/i melakukan riset penelitian dan
wawancara kepada pihak HRD, manajer/manajer produksi mengenai perusahaan
manufaktur, retail, dan jasa.
Pada
pertemuan minggu kedua tepatnya tanggal 7 April 2016, koordinator fasilitator
Bussines Practice telah mendatangkan pembicara seorang Direktur Pusat Riset dan
Desain Alas Kaki (PURISAKI), Wakil Asosiasi Persepatuan Indonesia, beliau
adalah Dr. David
Sukardi Kodrat, MM., CPM. Disini beliau membantu
mahasiswa/i untuk menjelaskan mengenai perusahaan manufaktur, retail, dan jasa.
ü Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi
produk jadi melalui proses produksi guna untuk menambah nilai jual barang.
Contohnya PT. Denso
Indonesia telah memproduksi sekitar 1.200 unit filter udara mobil untuk
berbagai tipe per hari. Produknya digunakan untuk industri mobil terkemuka baik
lokal maupun Asia Tenggara.
Proses produksi dimulai
sejak penerimaan komponen dari pemasok. Ada yang langsung dikirim ke assembly
line namun ada pula yang mampir dulu ke bagian machening.
Perusahaan manufaktur memiliki karakteristik di
dalamnya, yaitu:
1.
Ada
proses pengolahan bahan baku (row material,
barang dalam proses) menjadi produk
KSF: Pemilihan bahan, manajemen
kualitas, EPE
2.
Setiap
work station akan mengkonsumsi biaya
KSF: Mengerjakan aktivitas yang
bernilai tambah
3.
Revenue
ditentukan oleh “Keunggulan kompetitif”
perusahaan dalam menghasilkan produk
KSF: Kapasitas dan jumlah produk
yang diproduksi
ü Perusahaan retail adalah perushaan yang menjual barang dalam volume
kecil maupun besar secara langsung kepada konsumen, dan dalam hal ini barang
yang dijual berbagai jenis.
Contohnya PT. Arta Boga Cemerlang berdiri tahun 1985. Saat ini, PT. Arta Boga Cemerlang menjadi salah satu
perusahaan distribusi terbesar di Indonesia yang mengkhususkan diri pada
distribusi produk kebutuhan sehari-hari.
PT. Arta Boga cemerlang
memiliki jaringan Distribusi yang kuat diseluruh Indonesia baik di Kota besar
maupun Kota kecil.
Memiliki 3 Divisi yaitu
Divisi Food & Confectionaries (FC), Divisi Personal Care (PC), dan Divisi
Sweet Water Plus (SW+). Dalam distribusi produk di:
- Pasar tradisional
dilayani oleh tim grosir dan pengecer
- Pasar modern dilayani
oleh tim supermarket, minimarket dan
Hypermarket.
Arta Boga Cemerlang
berpengalaman menangani beragam kategori produk mulai dari produk-produk dengan
siklus pendek misalnya susu fementasi yang membutuhkan pengawasan rumit sampai
ke produk inovatif misalnya minuman kesehatan yang membutuhkan proses
penangannan khusus.
Perusahaan retail memiliki karakteristik di dalamnya,
yaitu:
1.
Perusahaan
membeli barang untuk dijual kembali
KSF: Delivery In Full On Time Error
Free (DIFOTEF) -> Persediaan
2. Kesuksesan perusahaan
ditentukan oleh distribusi
KSF: Coverage, Spreading, dan
Penetrasi (CSP); Display, Biz
Inteligen
3. Revenue ditentukan
oleh “saluran distribusi”
yang digunakan perusahaan
KSF: Struktur, Sistem, dan Strateg
distribusii
ü Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa / layanan / service
kepada konsumen. Ciri-Ciri perusahaan jasa adalah:
1.
yang dijual adalah jasa pelayanan, bukan
barang/benda;
2.
tidak terjadi transfer/pemindahan pemilikan
barang dari penjual kepada pembeli;
3.
tidak
terjadi pengembalian (retur)atas jasa yang diperjualbelikan;
4.
tidak
terdapat persediaan jasa.
Contohnya adalah Salon Johny Andrean yang memberikan
pelayanan perawatan kecantikan dengan mengutamakan keramahan dan kepuasan
pelanggan.
Perusahaan jasa memiliki karakteristik di dialamnya, yaitu
:
1. Perusahaan menjual jasa
pelayanan (bukan barang)
KSF: fisik, reliabilitas,
responsibility, jaminan, dan empathy.
2. Kesuksesan perusahaan
ditentukan oleh kualitas
layanan yang diterima pelanggan
KSF: ekspektasi harus sama dengan
realisasi
3. Revenue ditentukan
oleh “people” yang digunakan
perusahaan
KSF: Kepuasan karyawan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar